Cara Merubah Lampu LED 220AC Ke 12VDC - Orang-orang yang memerlukan lampu penerangan dalam beraktifitas seperti
para pedagang malam ataupun yang lainnya sebetulnya tidak perlu bingung
jika tidak ada listrik AC 220V untuk menyalakan penerangan, sebab lampu
LED AC 220V ternyata dapat dirubah agar bisa dinyalakan dengan aki kecil
12V dan mampu bertahan cukup lama.
Bagaimana caranya?
Berikut ini ulasannya.
Belakangan ini banyak beredar lampu penerangan LED dengan cahaya yang
cukup terang untuk penggunaan AC 220V. Lampu LED memang dikenal lebih
irit energi, karena itu lampu ini mulai banyak dipakai menggantikan
lampu neon CFL atau PL.
Mungkin banyak yang belum tahu bahwa lampu ini sebenarnya dapat juga
dimodifikasi agar bisa digunakan untuk tegangan rendah DC 12V, karena
LED tetaplah LED yang senantiasa menyala dengan suplai tegangan DC
rendah. Semua LED yang digunakan di lampu itu pun sebenarnya LED
tegangan rendah, hanya bentuknya saja yang berbeda dari LED yang
biasanya banyak dijual bebas di toko-toko elektronik. LED-LED ini
berbentuk persegi pipih, disusun seri agar dapat disuplai dengan
tegangan yang lebih tinggi.
Di sini diberikan contoh lampu LED 220V/7W . Lampu ini disusun dari 12 LED yang seluruhnya terangkai secara seri.
Pada gambar di atas diperlihatkan lampu LED AC220V yang telah dibuka
tutupnya. Ada 12 LED menempel melingkar sedemikian rupa. Sebenarnya
terdapat alur-alur sambungan antara satu LED dengan LED lainnya, tetapi
karena tertutup pelapis berwarna putih maka alur-alur itu jadi tersamar.
Pada gambar (A) diperlihatkan alur-alur sambungan tersebut.
Untuk memudahkan, LED-LED itu kita beri penomoran (misalnya) dari D1 sampai dengan D12. Perhatikan gambar berikut :
Pertama, lepaskan bagian papan tempat LED menempel dari kabel
sambungannya (terminal positif dan negatifnya) lalu cabut/keluarkan
rangkaian penurun dan penyearah tegangan yang ada di dalam lampu.
Rangkaian ini tidak akan dipakai lagi.
Setelah itu putuskan alur sambungan antara D4 dan D5. Gunakan ujung
obeng testpen, gunting kecil atau yang lainnya untuk menggurat-gurat
alur sambungan itu hingga tidak lagi tersambung. Pastikan bahwa ia
memang tidak lagi tersambung dengan men-check-nya menggunakan AVO-meter
Ohm X1 atau Ohm X10, jarum tester tidak bergerak. Jika masih bergerak,
gurat-gurat lagi hingga sambungan itu benar-benar putus. Jika sudah,
tandai dua bagian yang telah terputus itu sebagai titik a dan b (lihat
gambar B).
Buat hal serupa pada alur sambungan antara D8 dan D9. Tandai dua bagian yang telah terputus sebagai titik c dan d.
Kini, perhatikanlah gambar (C).
Siapkan beberapa potongan kabel halus/kabel kecil. Ambil salah satu
potongan kabel dan solderkan satu ujungnya di titik a dan ujung lainnya
di terminal negatif. Penyolderan dapat dilakukan di bagian LED yang
tersolder, tambahkan sedikit timah terlebih dahulu. Atur kabel agar
tidak terlalu panjang.
Solderkan ujung potongan kabel lainnya, satu di titik b dan satunya lagi di terminal positif.
Setelah itu buat lagi sambungan serupa, yaitu antara titik c dengan terminal negatif, dan titik d dengan terminal positif.
Di terminal positif dan negatif, kini telah menumpuk beberapa solderan kabel, buatlah agar menjadi rapih.
Pada gambar (C) di atas, sambungan-sambungan kabel kecil diperlihatkan
dalam dua warna yang berbeda, ini dimaksudkan sekedar untuk memudahkan
saja. Dalam prakteknya kabel-kabel kecil itu sebaiknya dipilih dari
warna putih semuanya.
Terakhir, sambungkan dengan menyolderkan lagi sepotong kabel dari
terminal positif ke ujung kepala koneksi lampu. Dan dari terminal
negatif ke kepala koneksi lampu bagian yang berulir. R1 adalah sebuah
resistor 4,7Ω (setengah Watt) dapat dipasang pada kabel sambungan dari
terminal positif dan dibungkus dengan isolator.
Selesai.
Hasilnya adalah lampu LED DC 12V dengan ujung kepala koneksi lampu
sebagai koneksi positif (disambungkan ke positif aki/baterai) dan kepala
koneksi bagian yang berulir sebagai koneksi negatif (disambungkan ke
negatif aki/baterai).
Kelebihan lain dari lampu ini adalah keseluruhan casing-nya terbuat dari
plastik, tidak ada yang melibatkan beling/kaca. Ini membuatnya lebih
bersahabat untuk digunakan sebagai lampu penerangan portabel yang mudah
dibawa-bawa atau dipindah-pindah.